Kabarpadangpanjang.com
Pemerintah Kota Padang Panjang tengah menyusun skenario proses belajar tatap muka. Rencananya orang tua diminta menjemput anak mereka seiring berakhirnya jam sekolah agar anak-anak tidak berkeliaran. Demikian disampaikan Wako Fadly Amran saat meninjau kesiapan SMPN 1 dan SMPN 3 Padang Panjang, Jumat(7/8) kemarin.
“Untuk itu, kami ingin melihat sejauh mana persiapan sekolah ketika melaksanakan proses tatap muka dimasa pandemi, baik tentang sistem pembelajarannya, jarak duduk antar siswa, termasuk fasilitas tempat mencuci tangan yang disiapkan sekolah,”ujarnya dalam rilis akun FB Kominfo Padang Panjang baru-baru ini.
“Sekolah juga, harus berinovasi dengan mengkondisikan beberapa kelas yang akan melakukan tatap muka, baik sistem daring maupun laring,” paparnya.
Ia juga mewanti-wanti untuk tidak munculnya klaster baru di sekolah. Untuk itu, guru dan siswa harus mematuhi protokol kesehatan. Guna memastikan bahwa para guru aman, guru juga akan dilakukan tes swap sebelum tatap muka.
Menyambut skenario diatas, Kepala Sekolah SMPN 1,Rita Yanti, S.Pd, mengakui bahwa pihaknya pun sudah siap untuk melaksanakan proses belajar tatap muka.
“Kami tengah mempersiapkan segalanya, mulai dari siswa memakai masker, berikut menyiapkan tempat pencuci tangan, dan sistem pembelajaran yang di bagi dua, semisal siswa A daring, dan siswa B laring, ” pungkasnya.
Secara terpisah, Kepala SMPN 5, Ermita, S.Pd mengakui bahwa dengan dibukanya kran belajar tatap muka oleh pemerintah, kerinduan majelis guru dan siswa untuk sekolah sudah terobati.
“Kami rindu dengan suasana sekolah dan kami siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka,”tukasnya.
Sebagaimana diketahui, beberapa Pesantren dan sekolah di Padang Panjang telah difasilitasi oleh Pemko, untuk melakukan tes Swap siswa dan guru. Dimulai Perguruan Thawalib Gunung, Thawalib Padang Panjang, Kauman Muhammadiyah, dan Diniyyah Puteri.
Warga Apresiasi Kebijakan Pemko
Rencana dibukanya proses belajar tatap muka, oleh Pemko Padang Panjang, direspon positif oleh warga. Arif (40) misalnya, mengaku dengan kebijakan ini akan kembali mengembalikan proses pendidikan ke sekolah setelah selama ini, para orang tua siswa cukup kelabakan dalam mengiringi anak-anak mereka belajar daring dari rumah selama masa pandemi Covid-19.
“Sekarang kita juga tahu betapa beratnya menjadi seorang guru, karena kita sudah melakukan itu selama tiga bulan ini. Semoga kedepannya, kita juga memberikan penghargaan dan penghormatan kepada guru bahwa menjadi guru itu tidak mudah. Semoga dengan keikhlasan para orang tua yang menjadi guru di rumah selama ini, mendapatkan pahala kebaikan pula,” pungkasnya.